Jumat, 05 Februari 2016

Makalah Pengertian pelatihan dan pengembangan




Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
A. Pengertian Pelatihan dan Pengembangan

Andrew E. Sikula dalam Mangkunegara (2011) pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisasi, pegawai non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatas. Sedangkan pengembangan menurut Wexley dan Yulk dalam mangkunegara (2011) pengembangan difokuskan pada peningkatan kemampuan dalam pegambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia bagi manajemen tingkat atas dan manajemen tingkat menengah.
B. Komponen-Komponen pelatihan dan pengembangan
1)      Tujuan dan sasaran pelatihan dan pengembangan harus jelas dan dapat diukur.
2)      Para pelatih (traners) harus ahlinya yang berkualitas memadai (profesional).
3)      Materi pelatihan dan pengembangan harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.
4)      Metode pelatihan dan pengembangan harus disesuaiakan dengan tingkat kemampuan pegawai yang menjadi peserta.
5)      Peserta pelatihan dan pengembangan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan.
C. Prinsip-Prinsip Perencanaan Pelatihan dan Pengembangan.
1)      Materi harus diberikan secra sistematis dan berdasarkan tahapan-tahapan.
2)      Tahapan-tahapan tersebut harus disesuiakan dengan tujuan yang hndak dicapai.
3)      Penatar harus mampu memotivasi dan menyebarkan respon yang berhubungan dengan serangkaian materi pelajaran.
4)      Adanya penguat guna membangkitkan respon yang positif dari peserta.
5)      Menggunakan konsep pembentukan perilaku.
D. Tahapan-Tahapan Penyusunan Pelatihan dan Pengembangan:
 1) mengidentifikasi kebutuhan pelatihan atau pengembangan, 2) menetapkan tujuan dan sasaran pelatihan dan pengembangan, 3) menetapkan kriteria keberhasilan dengan alat ukurnya, 4) menetapkan metode pelatihan dan pengembangan, 5) mengadakan percobaan dan revisi, 6) mengimplementasikan dan mengevalusi.
E. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan.
1) Meningkatkan pengahyatan jiwa dan ideologi, 2) Menigkatkan produktivitas kerja, 3) Meningkatkan kualitas kerja, 4) Meningkatkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia, 5) Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja, 6) Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi secara maksimal, 7) Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja, 8) Meningkatkan perkembangan pribadi pegawai.
F. Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pelatihan dan Pengembangan.
1) Perbedaan individu pegawai, 2) hubungan dengan analisis jabatan, 3) motivasi, 4) partisipasi aktif, 5) seleksi peserta, 6) seleksi instuktur, 7) Metode pelatihan dan pengembangan.
G. Metode Pelatihan
1)      Metode on the job training
Prosedur metode ini informal, observasi sederhana dan mudah serta paktis. Pegawai mempelajari pekerjaanya dengan mengamati pekerj lain yang sedang bekerja, dan kemudian mengobservasi perilakunya. Aspek-aspek lai dari on the job traning adalah lebih formal dalam format. Pegawai senior memberikan contoh cara mengerjakan pekerjaan dan pegawai baru memperhatikannya.
2)      Metode vestibule atau balai
Suatu ruangan isolasi atau terpisah yang digunakan untuk tempat pelatihan bagi pegawai baru yang akan menduduki suatu pekerjaan. Metode ini merupakan metode pelatihan yang cocok untuk banyak peserta (pegawai baru) yang dilatih dengan jenis pekerjaan yang sama dan dalam waktu yang sama.
3)      Metode demonstrasi
Merupakan metode pelatihan yang sangat efektif karena lebih mudah menunjukan kepada peserta cara mengerjakan tugas. Metode ini biasaya dikombinasikan dengan alat bantu belajar seperti gambar-gambar, teks materi, ceramah, diskusi.
4)      Metode simulasi
Suatu situasi atau peristiwa menciptakanbentuk realitas atau imitasi dari realitas. Simulasi ini merupakan pelengkap sebagai teknik duplikat yang mendekati kondisi nyata pada pekerjaan. Metodi simulasi yang populer adalah permainan bisnis, seperti simulasi cangkir kertas, permainan angka, kartu bernomor. Metode simulasi ini merupakan metode yang sangat mahal, tetapi sangat bermanfaat dan diperlukan dalam pelatihan.
5)      Metode Apprenticeship
Suatu cara mengembangkan keterampilan keterampilan pengrajin atau pertukangan. Metode ini didasarkan pula pada on the job traning dengan memberikan petunjuk-petunjuk cara pengerjaanya. Pegawain peserta mendapatkan bimbingan umum dan dapat langsung mengerjakan pekerjaanya.
6)      Metode ruang kelas
Merupakan metode training yang dilakukan di dalam kelas walaupun dapat dilakukan di area pekerjaan. Aspek-aspek tertentu dari semua pekerjaan lebih mudah dipelajari dalam ruangan kelas dari pada on the job. Teristimewa hal tersebut benar jika konsep-konsep, sikap,teori-teori, dan kemampuan memecahkan masalah harus dipelajari. Metode ruang kelas adalah kuliah, konferensi, studi kasus, bermain peran, dan pengajaran berprogram.
H.  Metode pengembangan
1)      Understudies
Mempersiapkan peserta untuk melaksanakan pekerjaan atau mengisi suatu posisi jabatan tertentu. Peserta pengembangan tersebut, pada masa yang akan datang akan menerima tugas dan bertanggungjawab pada posisi jabtannya. Motivasi dan minat kerja pada umunya tinggi bila digunakan teknik understudy. Konsep understudymemeungkinkan perencanaan peagawai secara sistematis dan terkoordinasi serta dapat digunakan dengan jarak waktu yang lama.
2)      Job rotasi dan kemajuan berencana
Job rotasi melibatkan perpindahan peserta dari satu pekerjaan pada pekerjaan lainnya. Kadang-kadang dari satu penempatan pada penempatan lainnya yang direncanakan atas dasar tujuan belajar. Keuntungannya pegawai peserta mendapatkan gambaran yang luas mengenai berbagai jenis macam kerja, mengembangkan kerja sama antar pegawai, menentukan jenis pegawai yang sangat diminati oleh pegawai,  mempermudah penyesuaian diri dengan lingkungan tempat bekerja.
3)      Coaching-counseling
Suatu prosedur mengajarkan pengetahuan dan keterampilan-keterampilan kepada pegawai bawahan. Peranan job coach adalah memberikan bimbingan kepada pegawai bawahan dalam menerima suatu pekerjaan atau tugas dari atasannya. Sedangkan konseling merupakan pemberian bantuan kepada pegawai agar dapat menerima diri, menahan diri dan merealisasikan diri, sehingga potensinya dapat berkembang secara optimal dan tujuan pendidikan dapat tercapai. 
DAFTAR RUJUKAN

Mangkunegara, A, P. 2011. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar