Selasa, 09 Februari 2016

MAKALAH PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI



https://enjangwahyuningrum.files.wordpress.com/2011/04/bermain2-images.jpg?w=530


A.    Pengertian Perkembangan Sosial Emosional
Menurut Hurlock, Perkembangan Sosial berarti “ Perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu bermasyarakat (sozialized) memerlukan tiga proses. Diantaranya adalah belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial, memainkan peran sosial yang dapat diterima, dan perkembangan sifat sosial. Sedangkan, menurut Ahmad Susanto, perkembangan sosial merupakan “Pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama.”
Kail (2002) menyatakan perkembangan sosial anak berkembang sejak usia 2 (dua) tahun. Salkind (2002) menyatakan perkembangan sosial anak berkembang sejak dia lahir dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama orang tua dan sekolah. Seefeldt dan Wasik (2005) menyatakan terjadi pertumbuhan perkembangan sosial yang sangat mengagumkan pada anak usia dini. Rohweder sebagaimana dikutip Sommer dkk (2010) menyatakan perkembangan perkembangan sosial anak usia dini sejalan dengan perkembangan kemampuan berbahasa, fisik, dan kemampuan ekspresi nilai-nilai moral. Cavell (2003) mendefinisikan perkembangan sosial sebagai kemampuan sosial yang terdiri dari penyesuaian diri dengan orang lain, penampilan sosial, dan keterampilan sosial. Perkembangan sosial merujuk kepada nilai-nilai dan kebenaran perilaku-perilaku yang ditampilkan. Perkembangan sosial mencakup kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan efektif, menerima pesan dengan efektif, dan menggunakan pesan tersebut. Perkembangan sosial dipengaruhi oleh faktor-faktor kepribadian seperti temperamen, konsep diri, dan cara pandang terhadap orang lain dan dunia. Ogden (2006) menyatakan secara luas perkembangan sosial dapat digambarkan sebagai semua kemampuan yang berhubungan dengan interaksi sosial, dan secara sempit dapat dimaknai sebagai sebuah keterampilan atau karakter dalam diri individu yang berkaitan dengan caranya berhubungan dengan orang lain.
Menurut berbagai pendapat diatas, perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial yang merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Baik itu dalam tatanan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

B.     Tahapan Perkembangan Sosial Emosional
Setiap anak mempunyai tahapan perkembangan dalam segala aspek perkembangannya, begitu pula pada bidang sosialnya. Perkembangan tersebut didasarkan pada tahapan usia dari masing-masing anak. Charlotte Buhler seperti yang dikutip oleh Abu Ahmadi menjelaskan,tingkatan perkembangan sosial anak menjadi 4 (empat) tingkatan sebagai berikut :
(a) Tingkatan pertama: Sejak dimulai umur 0;4/0;6 tahun, anak mulai mengadakan reaksi positif terhadap oarng lain, antara lain ia tertawa karena mendengar suara orang lain.
(b) Tingkatan kedua: Adanya rasa bangga dan segan yang terpancar dalam gerakan dan mimiknya, jika anak tersebut dapat mengulangi yang lainnya. Contoh: Anak yang berebut benda atau mainan, jika menang dai akan kegirangan dalam gerak dan mimik. Tingkatan ini biasanya terjadi pada anak usia ±2 tahun ke atas.
(c) Tingkatan ketiga: Jika anak telah lebih dari umur ±2 tahun, mulai timbul perasaan simpati (rasa setuju) dan atau rasa antipati (rasa tidak setuju) kepada orang lain,baik yang sudah dikenalnya atau belum.
(d) Tingkatan keempat: Pada masa akhir tahun ke dua, anak setelah menyadari akan pergaulannya dengan anggota keluarga, anak timbul keinginan untuk ikut campur dalam gerak dan lakunya.
(e) Dan pada usia 4 tahun, anak makin senang bergaul dengan anak lain terutama teman yang usianya sebaya. Ia dapat bermain dengan anak lain berdua atau bertiga, tetapi bila lebih banyak anak lagi biasanya mereka akan bertengkar.
(f) Kemudian, pada usia 5-6 tahun ketika memasuki usia sekolah, anak lebih mudah diajak bermain dalam suatu kelompok. Ia juga mulai memilih teman bermainnya,entah tetangga atau teman sebayanya yang dilakukan di luar rumah.

C.    Faktor Penyebab Perkembangan Sosial Emosional
Bila pengalaman awal seorang anak dalam bersosialisasi lebih banyak memberi kesenangan dan kepuasan, maka dapat diperkirakan proses sosialisasinya berkembang ke arah yang positif, tetapi sebaliknya bila tidak, hambatan dan kesulitan dalam bersosialisasi akan banyak ditemui anak
Menurut Dini P. Daeng S (1996: 114) ada empat faktor yang berpengaruh pada kemampuan anak bersosialisasi, yaitu :
1. Adanya kesempatan untuk bergaul dengan orang-orang di sekitarnya dari berbagai usia dan latar belakang.
Semakin banyak dan bervariasi pengalaman dalam bergaul dengan orang-orang di lingkungannya, maka akan semakin banyak pula hal-hal yang dapat dipelajarinya, untuk menjadi bekal dalam meningkatkan keterampilan sosialisasi tersebut.
2. Adanya minat dan motivasi untuk bergaul
Semakin banyak pengalaman yang menyenangkan yang diperoleh melalui pergaulan dan aktivitas sosialnya, minat dan motivasi untuk bergaul juga akan semakin berkembang. Keadaan ini memberi peluang yang lebih besar untuk meningkatkan ketrampilan sosialisasinya. Dengan minat dan motivasi bergaul yang besar anak akan terpacu untuk selalu memperluas wawasan pergaulan dan pengalaman dalam bersosialisasi, sehingga makin banyak pula hal-hal yang dipelajarinya yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan bersosialisasinya. Sebaliknya bila seorang anak tidak memiliki minat dan motivasi untuk bergaul, akan cenderung menyendiri dan lebih suka melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak banyak melibatkan dan menuntut hubungan dengan orang lain. Dengan demikian makin sedikit pengalaman bergaulnya dan makin sedikit pula yang dapat dipelajarinya tentang pergaulan yang dapat menjadi bekal untuk meningkatkan kemampuan sosialisasinya.
3. Adanya bimbingan dan pengajaran dari orang lain, yang biasanya menjadi “model” bagi anak.
Walaupun kemampuan sosialisasi ini dapat pula berkembang melalui cara “cobasalah” (trial and error) yang dialami oleh anak, melalui pengalaman bergaul atau dengan “meniru” perilaku orang lain dalam bergaul, tetapi akan lebih efektif bila ada bimbingan dan pengajaran yang secara sengaja diberikan oleh orang yang dapat dijadikan “model” bergaul yang baik bagi anak.
4. Adanya kemampuan berkomunikasi yang baik yang dimiliki anak.
Dalam berkomunikasi dengan orang lain, anak tidak hanya dituntut untuk berkomunikasi dengan kata-kata yang dapat difahami, tetapi juga dapat membicarakan topik yang dapat dimengerti dan menarik bagi orang lain yang menjadi lawan bicaranya. Kemampuan berkomunikasi ini menjadi inti dari sosialisasi.

Senin, 08 Februari 2016

Kumpulan film 2016 yang wajib kamu Tonton

           
http://s.kaskus.id/images/2014/07/17/6476172_20140717111039.jpg
memasuki tahun 2016 banyak sekali film-film Hollywood ataupun BoxOffice yang sudah kamu tunggu untuk mengisi waktu luang mu atau mengisi malam minggu minggu dengan keluarga, teman terdekat atau pacar. kali ini, IDNtimes sudah mencatat waktu tanyang film terbaru 2016, beserta perkiraan tanggal mainnya. berikut ini, 31 film yang bisa dijumpai di bioskop terdekat di daerah sekiatar mu looo. apa saja sich mari kita simak dan bisa disimpan lho sebagai catatan di buku diary supaya inget terus di benak muuu. dan wajib nonton juga untuk merferesing otak muu dengan kejenuhan yang ada dipikiran mu sekarang. berikut 31 film 2016:
1. The Revenant - 8 januari
2. Dirty Granapa- 22 januari
3. Fifty Shades of Black- 29 januari
4. Kung Fu Panda 3 - 29 januari
5. Pride and Prejudice + zombies - 5 februari
6. Deadpool - 12 februari
7. Zoolander 2 - 4 maret
8. Zootopia - 4 maret
9. London has Fallen - 4 maret
10. The Divergeent Saries : Allegiant - 18 maret
11. Batman vs Superman : Dawn of Justice - 25 maret
12. The Jugle Book - 15 April
13. T6 mhe Huntsman : Winter's war- 22 april
14. Captain America : civil war - 6 mei
15.  Angry birds movie - 20 mei
16. X-men : apocalypse- 27 mei
17. Alice Through the looking glass - 27 mei 
18. Teanage mutant smeee inja turtles : out of the shadows- 3 juni
19. Now you me see 2- 10 juni
20. The conjuring 2 :tlhe endfield exprement - 10 juni
21. World of warcraft- 10 juni
22. Finding Dory - 17 juni
23. independence day  2 - 24 juni
24. The legend of tarzan - 1 juli 
25. The secret life of pets -8 juli
26. Star trek beyond - 8 juli
27. Ghostbusters - 15 juli
28. Ice age : collison  course - 22 juli
29. Suicide squad - 5 agustus
30. Doctor strange - 4 November
31. Fantanstic beasts and where to find them - 18 november
terimakasih telah menyempatkan membaca gaes semoga bermanfaat dan semoga film-film tersebut dapat mengis waktu luang mu dan galau mu atau liburan mu gaes.


Jumat, 05 Februari 2016

Makalah Pengertian pelatihan dan pengembangan




Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
A. Pengertian Pelatihan dan Pengembangan

Andrew E. Sikula dalam Mangkunegara (2011) pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisasi, pegawai non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatas. Sedangkan pengembangan menurut Wexley dan Yulk dalam mangkunegara (2011) pengembangan difokuskan pada peningkatan kemampuan dalam pegambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia bagi manajemen tingkat atas dan manajemen tingkat menengah.
B. Komponen-Komponen pelatihan dan pengembangan
1)      Tujuan dan sasaran pelatihan dan pengembangan harus jelas dan dapat diukur.
2)      Para pelatih (traners) harus ahlinya yang berkualitas memadai (profesional).
3)      Materi pelatihan dan pengembangan harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.
4)      Metode pelatihan dan pengembangan harus disesuaiakan dengan tingkat kemampuan pegawai yang menjadi peserta.
5)      Peserta pelatihan dan pengembangan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan.
C. Prinsip-Prinsip Perencanaan Pelatihan dan Pengembangan.
1)      Materi harus diberikan secra sistematis dan berdasarkan tahapan-tahapan.
2)      Tahapan-tahapan tersebut harus disesuiakan dengan tujuan yang hndak dicapai.
3)      Penatar harus mampu memotivasi dan menyebarkan respon yang berhubungan dengan serangkaian materi pelajaran.
4)      Adanya penguat guna membangkitkan respon yang positif dari peserta.
5)      Menggunakan konsep pembentukan perilaku.
D. Tahapan-Tahapan Penyusunan Pelatihan dan Pengembangan:
 1) mengidentifikasi kebutuhan pelatihan atau pengembangan, 2) menetapkan tujuan dan sasaran pelatihan dan pengembangan, 3) menetapkan kriteria keberhasilan dengan alat ukurnya, 4) menetapkan metode pelatihan dan pengembangan, 5) mengadakan percobaan dan revisi, 6) mengimplementasikan dan mengevalusi.
E. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan.
1) Meningkatkan pengahyatan jiwa dan ideologi, 2) Menigkatkan produktivitas kerja, 3) Meningkatkan kualitas kerja, 4) Meningkatkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia, 5) Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja, 6) Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi secara maksimal, 7) Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja, 8) Meningkatkan perkembangan pribadi pegawai.
F. Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pelatihan dan Pengembangan.
1) Perbedaan individu pegawai, 2) hubungan dengan analisis jabatan, 3) motivasi, 4) partisipasi aktif, 5) seleksi peserta, 6) seleksi instuktur, 7) Metode pelatihan dan pengembangan.
G. Metode Pelatihan
1)      Metode on the job training
Prosedur metode ini informal, observasi sederhana dan mudah serta paktis. Pegawai mempelajari pekerjaanya dengan mengamati pekerj lain yang sedang bekerja, dan kemudian mengobservasi perilakunya. Aspek-aspek lai dari on the job traning adalah lebih formal dalam format. Pegawai senior memberikan contoh cara mengerjakan pekerjaan dan pegawai baru memperhatikannya.
2)      Metode vestibule atau balai
Suatu ruangan isolasi atau terpisah yang digunakan untuk tempat pelatihan bagi pegawai baru yang akan menduduki suatu pekerjaan. Metode ini merupakan metode pelatihan yang cocok untuk banyak peserta (pegawai baru) yang dilatih dengan jenis pekerjaan yang sama dan dalam waktu yang sama.
3)      Metode demonstrasi
Merupakan metode pelatihan yang sangat efektif karena lebih mudah menunjukan kepada peserta cara mengerjakan tugas. Metode ini biasaya dikombinasikan dengan alat bantu belajar seperti gambar-gambar, teks materi, ceramah, diskusi.
4)      Metode simulasi
Suatu situasi atau peristiwa menciptakanbentuk realitas atau imitasi dari realitas. Simulasi ini merupakan pelengkap sebagai teknik duplikat yang mendekati kondisi nyata pada pekerjaan. Metodi simulasi yang populer adalah permainan bisnis, seperti simulasi cangkir kertas, permainan angka, kartu bernomor. Metode simulasi ini merupakan metode yang sangat mahal, tetapi sangat bermanfaat dan diperlukan dalam pelatihan.
5)      Metode Apprenticeship
Suatu cara mengembangkan keterampilan keterampilan pengrajin atau pertukangan. Metode ini didasarkan pula pada on the job traning dengan memberikan petunjuk-petunjuk cara pengerjaanya. Pegawain peserta mendapatkan bimbingan umum dan dapat langsung mengerjakan pekerjaanya.
6)      Metode ruang kelas
Merupakan metode training yang dilakukan di dalam kelas walaupun dapat dilakukan di area pekerjaan. Aspek-aspek tertentu dari semua pekerjaan lebih mudah dipelajari dalam ruangan kelas dari pada on the job. Teristimewa hal tersebut benar jika konsep-konsep, sikap,teori-teori, dan kemampuan memecahkan masalah harus dipelajari. Metode ruang kelas adalah kuliah, konferensi, studi kasus, bermain peran, dan pengajaran berprogram.
H.  Metode pengembangan
1)      Understudies
Mempersiapkan peserta untuk melaksanakan pekerjaan atau mengisi suatu posisi jabatan tertentu. Peserta pengembangan tersebut, pada masa yang akan datang akan menerima tugas dan bertanggungjawab pada posisi jabtannya. Motivasi dan minat kerja pada umunya tinggi bila digunakan teknik understudy. Konsep understudymemeungkinkan perencanaan peagawai secara sistematis dan terkoordinasi serta dapat digunakan dengan jarak waktu yang lama.
2)      Job rotasi dan kemajuan berencana
Job rotasi melibatkan perpindahan peserta dari satu pekerjaan pada pekerjaan lainnya. Kadang-kadang dari satu penempatan pada penempatan lainnya yang direncanakan atas dasar tujuan belajar. Keuntungannya pegawai peserta mendapatkan gambaran yang luas mengenai berbagai jenis macam kerja, mengembangkan kerja sama antar pegawai, menentukan jenis pegawai yang sangat diminati oleh pegawai,  mempermudah penyesuaian diri dengan lingkungan tempat bekerja.
3)      Coaching-counseling
Suatu prosedur mengajarkan pengetahuan dan keterampilan-keterampilan kepada pegawai bawahan. Peranan job coach adalah memberikan bimbingan kepada pegawai bawahan dalam menerima suatu pekerjaan atau tugas dari atasannya. Sedangkan konseling merupakan pemberian bantuan kepada pegawai agar dapat menerima diri, menahan diri dan merealisasikan diri, sehingga potensinya dapat berkembang secara optimal dan tujuan pendidikan dapat tercapai. 
DAFTAR RUJUKAN

Mangkunegara, A, P. 2011. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama